Topmetro News – Tujuh bahasa asing dikuasai? Begitulah anggota TNI berpangkat Kopral Dua (Kopda) ini. Dia bernama Hardius Rusman. Pria ini piawai dan menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing yaitu bahasa Jerman, Prancis, Portugis, Belanda, Spanyol, Inggris dan Itali.
Kuasai Bahasa Asing Padahal tak Pernah Belajar Formal
Yang lebih menarik dari Kopda Hardius Rusman adalah bahwa dirinya tidak pernah belajar secara formal untuk menguasai tujuh bahasa asing tersebut, dan hanya belajar melalui WhatsApp Group yang beranggotakan dari berbagai negara.
Kopda Hardius Rusman yang bertugas di Kodim 0111/Bireuen Kodam Iskandar Muda (IM) merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Bengkulu Selatan tahun 2004 lalu.
Pujian dari Panglima TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. saat menerima Kopda Hardius Rusman di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (7/10/2019) mengatakan kemampuan yang diberikan kepada Kopda Hardius Rusman merupakan karunia dari Allah SWT.
“Dengan kemampuan menguasai tujuh bahasa asing, diharapkan Kopda Hardius Rusman bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat pada umumnya dan institusi TNI pada khususnya,” ucapnya.
Berpangkat Terendah tapi Kuasai Bahasa Asing
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat ini sudah ada prajurit TNI berpangkat terendah yang memiliki kemampuan tujuh bahasa asing.
“Prajurit ini bisa menjadi contoh dan memberikan motivasi kepada prajurit-prajurit lainnya,” harapnya.
baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
Sebagaimana dilansir Topmetro.News sebelumnya, untung ada TNI. Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.
Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.
Sekadar diketahui 8 orang personel Yonif 411/Pandawa Kostrad di Pos Kalimaro selanjutnya mengantarkan Johanis Kanimu kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua itu bernama Melianus Kanimu dan Sensea Ndiken. Mereka berada di sebuah perkampungan di Obaathrow, Distrik Jagebob. Diketahui pula, ikhwal penemuan anak hilang yang tersesat di hutan selama dua pekan itu awalnya diterima info dari warga setempat.
Reporter | jeremitaran
kiriman | Puspen TNI